PENTINGKAH MENGENALI DIRI SENDIRI?
Tipe belajar dan gaya belajar matematika setiap orang tidaklah sama, semua memiliki keunikan tersendiri dalam membangun pengetahuan. Mengenali diri sendiri adalah kunci untuk bisa berkembang secara maksimal terutama dalam mempelajari matematika. Quantum learning, sebuah strategi yang baik dan menarik apabila diaplikasikan untuk menghadapi tipe berpikir siswa yang berbeda-beda terutama dalam mempelajari matematika. Program studi Pendidikan Matematika UNY mengundang seorang dosen praktisi yang mendalami tentang Quantum Learning yaitu Ibu Yeni Muhliawati, S.Pd sebagai pembicara kuliah umum mahasiswa Pendidikan Matematika.
Ibu Yeni merupakan seorang guru di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang diberikan tugas oleh Dinas Pendidikan sebagai guru Bimbingan Konseling. Kegiatan kuliah umum dilakukan pada Selasa, 18 Oktober 2022 di ruang seminar FMIPA UNY. Acara dimulai pada pukul 15:30 WIB tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan. Acara dibuka oleh Ibu Endah Retnowati, Ph. D., selaku Kaprodi Pendidikan Matematika UNY. Ibu Endah Retnowati menganjurkan para mahasiswa Pendidikan matematika yang hadir untuk memaksimalkan kesempatan kuliah umum, menyerap ilmu sebanyak mungkin, dan meminta untuk tidak sungkan dalam bertanya.
Ibu Yeni mengawali perkuliahan dengan menjelaskan tipe-tipe belajar siswa, yakni visual, auditorial, serta kinestetik. Lalu, bagaimana cara mengenali tipe belajar siswa? Berikut adalah beberapa ciri dari siswa yang memiliki tipe belajar (1) Visual: “oh ini gambarnya menarik, sejuk dipandang dan menenangkan untuk dilihat”, “bagaimana ya bentuknya dari objek tersebut?”, siswa visual lebih suka mengamati daripada mendengarkan ceramah. (2) auditorial: “ooo, begitu ternyata suaranya”, “bagaimana sih suara dari benda tersebut?”, “suaranya renyah sekali”, siswa auditorial lebih suka dibacakan daripada membaca. (3) kinestetik: “kalau dipegang kayaknya nyaman dan lunak deh benda tersebut”, siswa kinestetik lebih suka belajar dengan praktek. Berdasarkan ciri diatas, yang manakah tipe belajarmu? Selain ciri diatas, kita juga bisa melakukan tes yang disediakan secara online untuk mengenali tipe belajar siswa, salah satunya adalah dengan mengunjungi website: https://akupintar.id/tes-gaya-belajar. Setiap mahasiswa yang hadir antusias mencoba tes untuk mengenali tipe belajar masing masing. Siswa dengan tipe belajar auditorial akan lebih maksimal bila belajar menggunakan teknik auditorial dibandingkan dengan teknik visual. Hal tersebut juga berlaku untuk tipe belajar lainnya.
Selain tipe belajar siswa, pun Ibu Yeni menambahkan tentang gaya berpikir siswa. Terdapat 4 jenis gaya berpikir, yakni pemikir terstruktur (sekuensial konkret), pemikir logis (sekuensial abstrak), pemikir eksplorasi (acak konkret), pemikir fleksibel (acak abstrak). Untuk mengetahui gaya berpikir siswa, Ibu Yeni memberikan tes singkat yang berjalan sekitar 10-15 menit. Setelah melakukan tes yang diberikan, banyak Mahasiswa yang antusias untuk konsultasi menanyakan saran belajar sesuai dengan gaya berpikir mereka masing-masing. Perkuliahan yang berjalan menyenangkan menjadikan waktu bergulir begitu cepat. Tanpa terasa, langit di luar sudah gelap dan waktu menunjukkan pukul 17:30 WIB. Perkuliahan pun segera ditutup oleh Ibu Yeni sembari memberikan closing statement, yaitu “Rajinlah mengikuti tes psikologi, tujuannya untuk mengetahui serta mengenal dan memahami kondisi diri sendiri. Setelah mengetahui kondisi diri, harapannya tak perlu membandingkan dengan orang lain, karena setiap orang punya keunikan tersendiri dalam cara berpikir dan belajarnya”.
Copyright © 2024,