- Bahasa Indonesia
- English
Tim Dosen Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY Selenggarakan Workshop bagi Guru-Guru Matematika SMP di Kulon Progo
Tim Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam bentuk Workshop yang mengusung tema mengenai pengembangan strategi pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa yang bekerjasama dengan MGMP Matematika Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Agustus dan 22 Agustus 2024 yang berlokasi di SMPN 1 Pengasih. Acara ini diawali dengan sambutan Ketua MGMP Matematika Kulon Progo yaitu Bapak Sudaryanta, S.Pd. Beliau tentu menyambut baik program ini karena dapat menambah wawasan dan perhatian para guru untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa di sekolahnya masing-masing.
Selanjutnya, sambutan kedua oleh Ibu Kepala Sekolah SMPN 1 Pengasih, yaitu Ibu Sri Harini, S.Pd. Beliau juga menyambut hangat kedatangan para tim dosen UNY yang ingin berbagi ilmu melalui kegiatan workshop.
Tim Dosen selaku narasumber dalam kegiatan ini terdiri atas Ibu Dr. Djamilah Bondan Widjajanti, M.Si., Dr. Endang Listyani, M.S., Endah Retnowati, M.Ed.,Ph.D., dan Husna ‘Arifah, M.Sc. Selain itu, dibantu juga oleh tujuh mahasiswa S1 dan S2.
Pada 8 Agustus 2024, Selaku Narasumber, Ibu Endah Retnowati, M.Ed.,Ph.D. menjelaskan mengenai Strategi Pembelajaran Numerasi berbasis Worked Example yang merupakan bagian dari pembelajaran yang memberdayakan. Di era globalisasi saat ini, guru tidak lagi menjadi pusat perhatian tetapi sebagai fasilitator. Terdapat Model Pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan Literasi-Numerasi siswa yaitu dengan Problem Based Learning dengan Konsep IDEAL (Identify the data, Define the problem, Explore Possibilities, Action, and Look & learn).
Dalam proses pembelajaran dapat pula kita gunakan konsep “Niteni, Niroken, Nambahi”. Niteni yang berarti amati, yaitu memberikan siswa contoh pemecahan masalah untuk dipelajari. Selanjutnya, Niroke yang berarti tirukan, tanpa melihat contoh dengan menggunakan pemahamannya siswa dapat mencoba sendiri memecahkan masalah matematika (dengan ketentuan yang mirip konteks atau prosedurnya. Dan yang terakhir Nambahi, yang berarti modifikasi, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba lagi memecahkan masalah matematik yang berbeda konteks. Disampaikan pula berbagai desain Worked Exampel seperti soal dengan Split Attention dan soal terintegrasi.
Copyright © 2024,