Webinar series#5

Indonesia menghadapi tantangan dalam memiliki guru matematika yang berkualitas. Oleh karena itu, inovasi diperlukan untuk mengatasi keterbatasan ini, termasuk pelatihan guru dan pengembangan metode pengajaran yang efektif. Meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap matematika merupakan tujuan penting dalam inovasi pembelajaran matematika. Guna memfasilitasi hal tersebut, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan webinar series #5 dengan tema “Inovasi Pembelajaran Matematika”.

Sabtu, 28 Oktober 2023, telah dilaksanakan webinar melalui platform zoom dan live streaming youtube. Webinar dibuka oleh Endah Retnowati, Ph.D. selaku Koorprodi S-1 Pendidikan Matematika UNY. Webinar series#5 dimoderatori oleh Dr. Atmini Dhoruri yang merupakan salah satu anggota tim Research Group di Departemen Pendidikan Matematika UNY. Ada dua topik yang dibahas dalam webinar#5, yaitu “Praktik Inovasi Pembelajaran Matematika di SMP” dan “model pembelajaran berbasis masalah untuk melatih kompetensi abad 21 (MPBL-K21) yang berfokus pada meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah”. Topik pertama dibahas oleh Sulistyana, M.Pd. Beliau adalah Guru SMP 1 Wonosari dan ketua MGMP matematika Kabupaten Gunung Kidul. Topik kedua dibahas oleh Dr. Mathilda Susanti, M.Si. Beliau merupakan dosen departemen Pendidikan matematika UNY dan salah satu tim Research Group.

Bapak Sulistyana, M.Pd. menyampaikan bahwasanya inovasi dalam pembelajaran matematika penting dalam meningkatkan pemahaman, minat dan prestasi. Guru dapat memanfaatkan fitur aplikasi geogebra, pelaksanaan proses pembelajaran kooperatif dan memberikan contoh soal matematika sesuai dengan kehidupan yang nyata. Ice breaking dilakukan untuk mencairkan suasana. Kegiatannya berupa menjawab soal di quizizz yang berhubungan dengan sumpah pemuda, panitia berinisiatif di dalam soal akan ada beberapa soal berkaitan dengan kepemudaan. Bagi tiga peserta terbaik akan mendapatkan doorprize menarik.

Dr. Mathilda Susanti, M.Si. menyampaikan bahwasanya model pembelajaran berbasis masalah dapat membantu menciptakan lingkungan belajar berdasarkan pendekatan konstruktivisme dan membantu peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan belajar berkelompok dan melalui masalah yang diberikan. Peran seorang guru dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu sebagai fasilitator dengan memberikan scaffolding saat siswa mengalami kendala.

Melengkapi agenda webinar, disediakan juga sesi tanya jawab. Pertanyaan peserta yang tercepat akan dikelola oleh panitia untuk disampaikan kepada kedua pembicara, antusias peserta tidak terbendung untuk bertanya, namun hanya diambil lima penanya karena terbatasnya waktu di sesi tanya jawab. Sebelum acara berakhir, moderator menyampaikan kesimpulannya adalah pada materi pertama mayoritas siswa berpandangan bahwa matematika itu sulit, susah konsentrasi, sering bermain HP sehingga solusi yang digunakan yaitu mengintegrasikan pembelajaran kooperatif, geogebra dan youtube. Kemudian pada materi kedua model pembelajaran berbasis masalah pada abad 21 yang berfokus pada meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pembelajaran abad 21 tidak hanya berorientasi pada penguasaan pengetahuan, tetapi mengintegrasikan kecakapan pengetahuan, keterampilan, sikap penguasaan teknologi dan komunikasi.  

(MA)